Mencari Pasangan Hidup, Menyelami Keutamaan Pilihan Hati
Karya Sumpena, S.Pd
Setiap perjalanan hidup manusia adalah cerita yang ditulis oleh Allah, dan di dalamnya, kita menjalani bab-bab yang penuh makna. Salah satu bab yang paling mendalam adalah bab cinta dan pernikahan. Wahai ukhti, saudariku yang mencari pasangan hidup, ijinkan hatimu bersuara dalam merangkai kisah indah kehidupanmu.
Allah, Sang Pencipta, menciptakan pasangan sebagai pelengkap bagi manusia. Di dalam Al-Quran, Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapatkan ketenangan hati.” (QS. Ar-Rum: 21).
Pertimbangan terbesar dalam memilih pasangan adalah dalam rangka menghadirkan rasa takwa kepada Allah. Hidup ini adalah perjalanan menuju kehidupan akhirat, dan pasangan hidup adalah sahabat setia dalam perjalanan itu. Pilihlah seseorang yang tidak hanya membuat hatimu bahagia di dunia ini, tetapi juga membantumu mencapai kebahagiaan abadi di akhirat. Dalam memilih pasangan, renungkanlah tentang nilai-nilai iman, akhlak, dan kepribadian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِيْنَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوْهُ إِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌ
“Jika datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak, niscaya akan terjadi kerusakan di muka bumi dan bencana besar.” (HR. At-Tirmidzi).
Pilihan hidup bukan sekadar soal penampilan fisik atau harta benda. Sebagai ukhti yang menghormati diri sendiri, pilihlah seseorang yang melihatmu bukan hanya sebagai objek kecantikan, tetapi sebagai partner dalam membangun kehidupan yang bermakna. Cinta yang tumbuh di atas fondasi keimanan dan ketakwaan akan menjadi cinta yang abadi dan diberkahi oleh Allah. Takdir adalah rencana Allah yang sempurna. Mungkin ada saat-saat di mana hatimu tertarik pada seseorang, namun Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untukmu. Percayalah pada rencana-Nya, dan ketahuilah bahwa setiap detik dalam pencarianmu adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan sejati.
Wahai ukhti, dalam mencari pasangan hidup, jangan lupa untuk memohon petunjuk dan perlindungan dari Allah. Berdoalah agar hatimu diberikan kebijakan dalam memilih, dan semoga Allah membimbingmu pada jalan yang benar. Ingatlah, Allah yang Maha Mengetahui akan selalu menjadi penolong dan pelindung bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Sesungguhnya, kebahagiaan sejati tidak hanya ditemukan di dunia ini, tetapi juga di akhirat. Pilihlah pasangan hidup yang membantumu mencapai kebahagiaan abadi di sisi Allah. Dengan izin-Nya, cinta yang kalian bina akan menjadi ladang keberkahan dan kebahagiaan yang tak terhingga. Semoga Allah memberkahi langkahmu dalam mencari pasangan yang menjadi surga duniamu dan akhiratmu. Aamiin.
Untuk menggapai kebahagiaan rumah tangga sedunia sesurga, beberapa hal ini perlu menjadi renungan:
- Membangun Cinta Sejati
Wahai ukhti, ketika kamu telah menemukan pasangan hidup yang terpilih, langkah selanjutnya adalah membangun cinta sejati dalam keberkahan rumah tangga. Pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari bab baru yang penuh tanggung jawab dan kebahagiaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh teladan dalam membina rumah tangga yang berkah. Beliau bersabda,
“Seorang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istri-istrinya.” (HR. Tirmidzi).
Keindahan rumah tangga bermula dari saling pengertian dan kesabaran. Setiap pasangan membawa latar belakang, kepribadian, dan kebiasaan yang berbeda. Dalam keberagaman itu, letakkan dasar komunikasi yang baik. Dengarkan dan sampaikan perasaan dengan penuh pengertian, sehingga rumahmu menjadi tempat berkumpulnya cinta dan kebijaksanaan. Ketika cobaan datang, lihatlah sebagai ujian yang akan menguatkan hubungan kalian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999).
Jadikanlah rumahmu sebagai tempat yang penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Bagilah tugas dan tanggung jawab dengan adil, serta doronglah satu sama lain untuk tumbuh dalam kebaikan. Ingatlah selalu bahwa pernikahan adalah bentuk ibadah, dan setiap tindakan kecil yang kalian lakukan dapat menjadi amal sholeh yang membawa keberkahan. Allah, Yang Maha Pemurah, memberikan banyak petunjuk dalam Al-Quran tentang bagaimana membangun rumah tangga yang harmonis. Renungkan ayat-ayat tersebut, dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu mendapatkan ketenangan hati dan Dia jadikan di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21).
Wahai ukhti, langkahmu dalam membangun rumah tangga adalah bagian dari perjalanan cinta dan ibadahmu kepada Allah. Dengan doa, kesabaran, dan usaha yang tulus, semoga rumah tanggamu menjadi saksi perjalanan indah menuju surga dunia dan akhirat. Allahumma bariklana fi zawajina, wa jma’a baina na fi khayr. Aamiin.
- Melanjutkan Perjalanan Cinta, Menjaga Api Kasih dalam Pernikahan
Wahai ukhti, seiring berjalannya waktu, cinta dalam pernikahan perlu dijaga dan diperkuat seperti merawat kebun yang indah. Di tengah rutinitas dan tantangan hidup, penting bagi pasangan untuk terus berinvestasi dalam hubungan mereka. Berikut adalah beberapa langkah untuk menjaga api kasih dalam pernikahan:
1. Berkomunikasi Secara Terbuka
Jangan biarkan keheningan merajai rumah tanggamu. Bicarakan perasaanmu, pendapatmu, dan harapanmu dengan pasanganmu. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dia sampaikan. Komunikasi yang terbuka membangun pengertian dan kepercayaan di antara kalian.
2. Berkumpul dalam Kebaikan
Carilah kesempatan untuk berkumpul dalam kebaikan. Beribadah bersama, berbagi waktu berkualitas, dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup bersama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada suatu perkumpulan pun yang diadakan oleh sekelompok orang untuk mengingat Allah dan membaca kitab-Nya melainkan turun kepada mereka ketenangan, diselubungi rahmat, dihadiri oleh para malaikat, dan disebut oleh Allah di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).
3. Pertahankan Romantisme
Meskipun rutinitas sehari-hari kadang membuat kita lupa, namun usahakan untuk menjaga romantisme dalam hubungan. Saling memberikan kejutan kecil, ungkapkan perasaan kasih sayang, dan tetaplah menjadi teman terbaik satu sama lain.
4. Bersyukur atas Nikmat
Bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan dalam rumah tanggamu. Seringkali, kita terfokus pada hal-hal yang kurang tanpa menyadari betapa banyak berkah yang telah diberikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melihat kepada mereka yang lebih rendah dari dia dan bersyukur kepada Allah, maka dia termasuk golongan orang yang bersyukur.” (HR. Muslim).
5. Saling Mendoakan
Jangan lupakan kekuatan doa. Saling mendoakan satu sama lain adalah tanda kasih sayang dan kebersamaan dalam menjalani kehidupan. Doa adalah senjata orang mukmin, dan ketika suami dan istri saling mendoakan, Allah pasti mendengarkan.
6. Pengorbanan dan Kompromi
Pernikahan tidak selalu berjalan mulus, dan di sinilah pengorbanan dan kompromi diperlukan. Saling memahami, menghargai perbedaan, dan rela mengalah demi kebaikan bersama adalah tanda kedewasaan dalam hubungan. Allah berfirman, “Mereka yang menjauhi perbuatan dosa besar dan perbuatan keji, dan apabila marah, mereka memaafkan.” (QS. Ash-Shuraa: 37).
7. Saling Mendukung dalam Kebaikan
Jangan hentikan usaha untuk saling membangun. Setiap pasangan memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang. Dukunglah satu sama lain dalam mencapai impian dan tujuan hidup. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lain.” (HR. Abu Dawud).
8. Belajar dari Kesalahan
Manusia tidak luput dari kesalahan. Jika salah satu dari kalian melakukan kesalahan, jadikanlah itu sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Bersikap rendah hati, minta maaf, dan bersedia memaafkan adalah kunci untuk melestarikan cinta.
Perjalanan cinta dalam pernikahan adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, pengertian, dan komitmen. Dengan menjaga hubunganmu dengan Allah dan pasangan hidupmu, insya Allah, perjalanan cinta ini akan menjadi ladang keberkahan dan kebahagiaan. Semoga Allah senantiasa memberkahi langkah-langkahmu dalam memelihara dan menyempurnakan rumah tanggamu. Aamiin.
Wallahu’alam