Semangat Gotong Royong: Warisan Kemerdekaan yang Harus Kita Jaga
Ikhsan Abdul Aziz, S.Pd.
Segala puji hanya milik Allah. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah yang datang begitu saja. Allah Taโala memberikan kemerdekaan kepada Indonesia agar kita semua bisa hidup dan beribadah dengan tenang. Perjuangan panjang dan pengorbanan besar dari para pahlawan bangsa juga turut berperan dalam memberantas kolonialisme. Salah satu kunci keberhasilan dalam perjuangan tersebut adalah semangat gotong royong. Sebuah nilai luhur yang telah tertanam kuat dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu kala.
Gotong Royong dalam Sejarah Perjuangan
Sudah sejak lama masyarakat Indonesia mengenal dan menjalankan prinsip gotong royong. Menurut Widayati, di daerah pedesaan banyak masyarakat secara sukarela melakukan gotong royong untuk membangun desa. Masyarakat desa secara bersama-sama mendirikan masjid, menanam padi, membuat saluran irigasi, dan membangun tempat tinggal. Mereka mengerjakan pembangunan untuk kepentingan bersama.
Dalam perjalanan menuju kemerdekaan, gotong royong bukan hanya sebuah konsep, melainkan sebuah tindakan nyata yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat. Ketika para pejuang mengangkat senjata melawan penjajah, mereka tidak melakukannya sendirian. Dukungan penuh dari rakyat yang tanpa pamrih memberikan logistik, informasi, dan perlindungan, menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan besar.
Pada masa itu, rakyat Indonesia bahu-membahu, tanpa memandang suku dan status sosial. Semua berjuang untuk satu tujuan yakni, kemerdekaan. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi fondasi kokoh bagi bangsa kita untuk meraih dan memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Gotong Royong di Era Modern
Kini, hampir delapan dekade sejak kemerdekaan diproklamasikan, semangat gotong royong tetap relevan dan penting. Dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, hingga penanganan bencana, gotong royong masih menjadi kekuatan yang menyatukan kita. Gotong royong dalam KBBI bermakna bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Kebiasaan gotong royong ini terjadi karena masyarakat merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Contoh paling nyata adalah saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia pada kuartal 1 hingga 3 tahun 2020 silam. Di tengah krisis tersebut, kita menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia saling membantu, mengumpulkan dana, membagikan masker dan makanan, serta memberikan dukungan moral bagi mereka yang terdampak. Ini adalah bukti semangat gotong royong yang diwariskan oleh para pendahulu bisa dijaga oleh kita sekarang.
Namun, di era modern yang semakin individualistik, saat di mana teknologi membuat kita terisolasi, tantangan untuk menjaga semangat gotong royong semakin besar. Globalisasi dan urbanisasi telah mengubah cara berinteraksi dan tanpa disadari kita mulai kehilangan kehangatan dalam kebersamaan. Tidak jarang kita temukan beberapa anak muda zaman sekarang yang tidak mampu dan tidak mau membantu sesama.
Menjaga Warisan Gotong Royong
Sebagai bangsa yang besar, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan semangat gotong royong. Pernyataan ini bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari, gotong royong bisa diwujudkan dalam tindakan sederhana seperti saling membantu tetangga atau teman, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau berkolaborasi untuk menciptakan perubahan positif di lingkungan sekitar.
Pemerintah, sekolah, dan lembaga masyarakat juga memiliki peran penting dalam menanamkan kembali nilai gotong royong, khususnya kepada generasi muda. Pendidikan karakter yang mengedepankan kebersamaan dan kepedulian harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan kita. Selain itu, inisiatif-inisiatif sosial yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat perlu terus didorong dan dikembangkan. Tentu banyak sekali nilai positif dari pelaksanaan gotong royong, di antaranya adalah kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong menolong, dan sosial.
Penutup
Semangat gotong royong adalah warisan kemerdekaan yang harus kita jaga dan diteruskan kepada generasi mendatang. Gotong royong adalah perekat bangsa dan selama semangat ini tetap hidup dalam diri setiap anak bangsa, Indonesia akan selalu kokoh berdiri. Mari bersama-sama menjaga dan menghidupkan kembali semangat gotong royong demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. Jadilah pribadi yang berguna bagi keluarga dan sesama.
Daftar Pustaka
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=Jd7YDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=gotong+royong&ots=WYd_TkoU9P&sig=hXQk8uxE05T7iS1brY3wQb3AHX0&redir_esc=y#v=onepage&q=gotong%20royong&f=false (diakses pada 20 Agustus 2024)
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gotong%20royong (diakses pada 16 Agustus 2024)
Santoso, Gunawan, dkk. 2023. Bhinneka Tunggal Ika PondasiSemangat Gotong Royong Bangsa. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra) e-ISSN: 2963-3176 Vol. 02No. 02 (2023): Juni 2023.
https://osf.io/preprints/inarxiv/e6bau (diakses pada 20 Agustus 2024)