Menyemai Kemerdekaan: Mengungkap Makna Hidup dalam Bingkai Islam
Muhammad Rafiq Hilal, S.Psi.
Menyemai Kemerdekaan: Mengungkap Makna Hidup dalam Bingkai Islam
Muhammad Rafiq Hilal, S.Psi.
Merdeka itu berarti merebut, mempertahankan, dan mengisi dengan penuh semangat dan keberanian. Merdeka itu berarti bangun dari keterpurukan, berdiri tegak dengan keyakinan yang kuat, berjalan tanpa hambatan yang menghalangi, dan berlari kencang menuju cita-cita yang mulia. Sebab ia terbebas dari ancaman yang menakutkan, terbebas dari alineasi yang memisahkan, terbebas dari hegemoni yang menindas, dan terbebas dari belenggu yang mengikat jiwa.
Merdeka itu adalah kehidupan yang penuh dengan kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan, di mana setiap orang memiliki peluang yang setara untuk berkembang, berperan serta, dan meraih kebahagiaan yang hakiki. Merdeka itu berarti hidup dalam harmoni, dalam kedamaian, dan dalam persatuan, di mana setiap suara didengar, setiap hak dihormati, dan setiap impian dapat terwujud tanpa diskriminasi.
Memahami bagaimana Islam memandang hakikat kemerdekaan, penting untuk menelusuri hubungan antara potensi diri, tantangan hidup, dan tujuan hidup yang selaras dengan nilai-nilai Islam. Islam tidak hanya menawarkan panduan dalam mencapai kebebasan fisik, tetapi juga menekankan pentingnya kebebasan spiritual dan mental sebagai bagian dari perjalanan seorang muslim menuju kehidupan yang bermakna dan penuh berkah.
Kemerdekaan dalam Islam tidak sekadar bebas dari penjajahan atau penindasan, tetapi lebih dalam lagi menyangkut kebebasan untuk mengenal diri, mengatasi rintangan, fokus pada tujuan yang mulia, dan hidup dalam harmoni dengan sesama. Berikut ini adalah lima langkah utama yang dapat diambil untuk mencapai kemerdekaan sejati dalam Islam.
1. Discover Our Inner Potential (Temukan Potensi Diri Kita)
Mengenal potensi diri adalah langkah awal menuju kemerdekaan sejati. Dalam Islam, mengenal diri sendiri adalah cara untuk mengenal Allah ﷻ dan memahami peran kita sebagai hamba-Nya. Kemerdekaan yang hakiki adalah ketika seseorang bebas dari kebodohan dan mampu memahami serta memanfaatkan potensi yang diberikan oleh Allah ﷻ. Dengan mengenal potensi diri, kita terbebas dari kebingungan dan ketidakpastian, yang merupakan bentuk penjajahan mental.
2. Overcome Personal Difficulties (Atasi Kesulitan Diri)
Mengatasi kesulitan dan tantangan merupakan bagian dari perjuangan untuk meraih kemerdekaan. Dalam Islam, kemerdekaan adalah kebebasan dari segala bentuk penindasan, termasuk penindasan terhadap diri sendiri dalam bentuk ketakutan, keputusasaan, dan kelemahan. Dengan mengatasi rintangan, kita dapat meraih kemerdekaan dari hambatan internal yang menghalangi untuk berkembang dan mencapai potensi diri.
3. Full Focus on Goals (Konsentrasi Penuh pada Tujuan)
Fokus pada tujuan hidup yang jelas, seperti menebar kebaikan dan berbuat amal saleh adalah bentuk kemerdekaan dari kehidupan yang tanpa arah dan tujuan. Islam mengajarkan bahwa kemerdekaan sejati adalah hidup dengan tujuan yang mulia dan jelas, yaitu mencapai rida Allah ﷻ dan kebahagiaan di akhirat. Ketika kita fokus pada tujuan ini, kita terbebas dari gangguan dan godaan dunia yang dapat mengalihkan dari jalan yang benar.
4. Unity and Uniformity (Kesamaan/Egaliter)
Kesamaan dalam kata dan perbuatan serta egaliterisme adalah manifestasi dari kemerdekaan sosial dalam Islam. Islam mengajarkan bahwa setiap manusia setara di hadapan Allah ﷻ dan kemerdekaan sejati dicapai ketika kita menghargai persamaan ini dalam kehidupan sehari-hari. Mengamalkan akhlak yang mulia dan konsisten antara perkataan dan perbuatan adalah wujud kebebasan dari kemunafikan dan ketidakjujuran.
5. Self-reflection (Muhasabah)
Muhasabah atau introspeksi diri adalah cara untuk meraih kemerdekaan spiritual. Dengan selalu berzikir dan mengoreksi diri, kita berkemungkinan mampu terhindar dari kesalahan yang menghambat perjalanan menuju Allah ﷻ. Kemerdekaan dalam Islam juga berarti kebebasan dari kecenderungan negatif dan hawa nafsu yang dapat menjauhkan dari kebaikan. Dengan melakukan muhasabah, kita memastikan bahwa jalan yang dipilih adalah jalan yang terbaik dan tentunya diridai oleh Allah ﷻ.
Secara keseluruhan, langkah-langkah ini membantu kita mencapai kemerdekaan dalam arti yang lebih luas, yaitu kebebasan untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, terbebas dari segala bentuk penindasan, dan mencapai kesempurnaan sebagai manusia yang beriman dan bertakwa. Kemerdekaan dalam Islam adalah kebebasan yang membimbing kita menuju kedekatan dengan Allah ﷻ dan kesejahteraan di dunia serta akhirat.
Terlepas dari semua realitas hari ini, Indonesia kini (tepatnya bulan lalu) telah berusia 79 tahun, tak lagi muda, semoga lekas matang, semoga lekas dewasa. Pesan kepada anak muda, teruslah membaca dan teruslah berkarya.