Keistimewaan Abu Bakar As-Shiddiq رضي الله عنه
Muhammad Ichsan, B.A., M.Pd.
A. Pendahuluan
Abu Bakar رضي الله عنه adalah manusia terbaik yang pernah ada setelah Rasulullah ﷺ. Dari Ibnu ‘Umar رضي الله عنه, ia berkata,
كُنَّا نُخَيِّرُ بَيْنَ النَّاسِ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنُخَيِّرُ أَبَابَكْرٍ، ثُمَّ عُمَرَ بْنَ الخَطَّابِ، ثُمَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
“Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi ﷺ, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar رضي الله عنه, kemudian Umar bin Al-Khaththab رضي الله عنه, kemudian ‘Utsman bin ‘Affan رضي الله عنه.” [1]
‘Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه pernah ditanya oleh putranya Muhammad bin Al-Hanafiyyah, ia berkata,
قُلْتُ لِأَبِي أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَ : أَبُو بَكْرٍ،قُلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ : ثُمَّ عُمَرُ،وَخَشِيتُ أَنْ يَقُولَ عُثْمَانُ، قُلْتُ: ثُمَّ أَنْتَ؟ قَالَ: مَا أَنَا إِلَّا رَجُلٌ مِنَ المُسْلِمِينَ.
“Aku bertanya kepada ayahku, siapa orang terbaik setelah Rasulullah ﷺ, maka ia menjawab, ‘Abu Bakar’. Aku pun bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi setelah itu?’ Ia menjawab, ‘Kemudian ‘Umar.’ Aku khawatir bila ia akan menjawab ‘Utsman setelah itu. Aku pun segera memotongnya dengan bertanya, ‘Kemudian engkau?’ Ia menjawab, ‘Aku hanyalah seseorang dari kaum muslimin.’” [2]
B. Nasab Abu Bakar
Nama beliau adalah Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah. Atau yang lebih dikenal dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah. Sebab ayahnya, Utsman dikenal dengan sebutan Abu Quhafah.
Alasan Rasulullah ﷺ menamai beliau dengan Abu Bakr, karena segeranya Abu Bakr dalam menjawab panggilan Islam. Dalam sebuah hadits disebutkan,
مَا عَرَضْتُ الإِسْلَامَ عَلَى أَحَدٍ إلَّا كَانَتْ لَهُ كَبْوَةٌ
“Tidak ada seorang pun yang aku tawarkan Islam kecuali pasti terbetik di hatinya keraguan, kecuali Abu Bakar.”
Abu Bakar رضي الله عنه lahir di kota Mekah, 2 tahun setelah tahun Gajah. Berarti beliau 2 tahun lebih muda dari Rasulullah ﷺ.
C. Keistimewaan Abu Bakar رضي الله عنه
1. Abu Bakar رضي الله عنه adalah satu-satunya sahabat yang menemani Nabi ﷺ dalam perjalanan hijrah ke kota Madinah. Allah ﷻ berfirman:
إذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَا
“Ketika itu dia berkata kepada sahabatnya: ‘jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita…” (QS. At-Taubah: 40)
2. Abu Bakar رضي الله عنه merupakan satu-satunya sahabat yang ditunjuk oleh Rasulullah ﷺ menjadi imam saat beliau ﷺ sakit menjelang kematiannya.
Aisyah رضي الله عنها menceritakan saat-saat terakhir sebelum ajal Rasulullah ﷺ menjemput,
فَأَرْسَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ بِأَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ, وِفِيْهِ : فَصَلَّى أَبُوبَكْرٍ تِلْكَ الأَيَّامَ
“Maka Rasulullah ﷺ mengutus seseorang agar menyuruh Abu Bakar رضي الله عنه memimpin shalat. Dalam riwayat tersebut dikatakan, maka Abu Bakar menjadi imam pada hari-hari itu.” [3]
3. Abu Bakar رضي الله عنه merupakan sahabat yang pertama kali berinfak dengan hartanya.
مَا نَفَعَنِي مَالٌ قَطْ مِثْلَ مَا نَفَعَنِي مَالُ أَبِي بَكْرٍ
“Tidak ada satu pun harta yang lebih bermanfaat bagiku seperti manfaat hartanya Abu Bakar.”
Mendengar pernyataan Nabi ﷺ tersebut, maka Abu Bakar pun menangis.
4. Abu Bakar رضي الله عنه merupakan satu-satunya sahabat yang menemani nabi berdoa di arisy (semacam kemah) saat perang badar berlangsung.
5. Setiap sahabat ketika ditawarkan Islam ada keraguan, kecuali Abu bakar رضي الله عنه. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا عَرَضْتُ الإِسْلَامَ عَلَى أَحَدٍ إلَّا كَانَتْ لَهُ كَبْوَةٌ
“Tidak ada seorangpun yang aku tawarkan Islam kecuali pasti terbetik di hatinya keraguan, kecuali Abu Bakar”.
6. Allah ﷻ memuji Abu Bakar di beberapa ayat, di antaranya:
a. Surah Al-Lail
وَسَيَجُنَّبُهَا الأَتْقَى الذِي يُعْطِي مَالَهُ يَتَزَكَّى
“Allah akan jauhkan neraka jahannam dari orang yang bertakwa, yang telah menginfakkan hartanya demi menyucikan dirinya.“ (QS. Al-Lail: 18)
Para ulama ahli tafsir sepakat bahwa yang dimaksud dengan orang bertakwa di sini adalah Abu Bakar As-Shidiq رضي الله عنه.
b. Surah An-Nur
وَلَا یَأۡتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلۡفَضۡلِ مِنكُمۡ وَٱلسَّعَةِ أَن یُؤۡتُوۤا۟ أُو۟لِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینَ وَٱلۡمُهَـٰجِرِینَ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِۖ وَلۡیَعۡفُوا۟ وَلۡیَصۡفَحُوۤا۟ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن یَغۡفِرَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورࣱ رَّحِیمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)
Ayat ini berbicara tentang misthah sepupu Abu Bakar yang miskin dan dapat tanggungan, akan tetapi ikut-ikutan menuduh Aisyah berzina, lantas Abu Bakar pun marah, namun Allah ﷻ dengan rahmat-Nya, menegur Abu Bakar رضي الله عنه.
c. Surah At-Taubah
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ثَانِیَ ٱثۡنَیۡنِ إِذۡ هُمَا فِی ٱلۡغَارِ إِذۡ یَقُولُ لِصَـٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِینَتَهُۥ عَلَیۡهِ وَأَیَّدَهُۥ بِجُنُودࣲ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ٱلسُّفۡلَىٰۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِیَ ٱلۡعُلۡیَاۗ وَٱللَّهُ عَزِیزٌ حَكِیمٌ
“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40)
Betapa banyak keistimewaan Abu Bakar dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lain. Maka pantaslah ketika Rasulullah ﷺ mengatakan Abu Bakar di Surga dan dari 9 sahabat lainnya yang dijamin masuk surga, Abu Bakar-lah yang disebut pertama kali.
[1] HR. Bukhari, no. 3655.
[2] HR. Bukhari, no. 3671.
[3] HR. Bukhari no. 687 dan Muslim no. 418.