Pendidikan

Kerja Sama antara Guru dan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Ikhsan Abdul Aziz, S.Pd.

ORDER

Kerja Sama antara Guru dan Orang Tua dalam Mendidik Anak
Ikhsan Abdul Aziz, S.Pd.

Dalam proses pendidikan anak, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah, guru dan orang tua (wali santri/murid) memegang peran yang sangat penting. Pendidikan bukanlah tugas satu pihak semata, melainkan kerja sama yang erat antara guru dan orang tua. Ketika guru dan orang tua saling bersinergi, anak-anak mendapatkan lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual, emosional, dan spiritual secara optimal.

Peran Guru dalam Pendidikan

Guru adalah individu yang membimbing dan mendidik anak-anak di sekolah. Di sekolah guru menghabiskan waktu yang cukup lama bersama siswa, sehingga ia dapat memahami pola belajar, kelebihan, dan tantangan yang dihadapi anak dalam proses belajarnya. Dengan pengamatan yang jeli, guru mampu memberikan masukan yang berharga bagi perkembangan anak di luar aspek akademik.

Ada hal fundamental yang perlu dicermati oleh setiap guru. Seorang guru keliru bila ia mengira bahwa hubungannya dengan siswa hanya sebatas menyampaikan materi saja, padahal sebenarnya ada pekara lain yang tidak kalah penting dari itu, yaitu memberikan nasihat dan arahan kepada siswa.[1] Seorang siswa atau siswi yang dididik adalah tanggung jawab dan karenanya guru tidak hanya memperhatikan aspek kognitif (pengetahuan) saja, melainkan juga psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap).

Namun, kemampuan guru dalam mendidik anak akan semakin optimal jika didukung oleh kolaborasi dengan orang tua. Dukungan dari rumah sangat penting dalam menanamkan kebiasaan belajar, kedisiplinan, serta tanggung jawab dalam diri anak. Hal ini membuat komunikasi antara guru dan orang tua menjadi hal yang esensial.

Peran Orang Tua dalam Pendidikan

Dalam kesehariannya, anak-anak tinggal bersama teman-teman di sekolah dalam waktu yang sangat lama bahkan bertahun-tahun.[2] Ini artinya proses pendidikan memang lebih lama di sekolah. Namun pernyataan ini tidak menjadikan orang tua berlepas diri akan kewajibannya. Pendidikan di sekolah juga perlu dilanjutkan di rumah bersama ayah dan bunda.

Di sisi lain, orang tua merupakan pendidik utama bagi anak-anak. Di rumah, mereka menjadi contoh pertama bagi anak dalam hal nilai-nilai moral, etika, serta perilaku sehari-hari. Lingkungan rumah adalah tempat anak-anak pertama kali belajar tentang kasih sayang, kedisiplinan, dan tanggung jawab.

Dengan keterlibatan aktif dalam pendidikan anak, orang tua mampu mengetahui bagaimana perkembangan belajar anak di sekolah. Mereka bisa memberikan dukungan tambahan jika anak mengalami kesulitan dalam belajar, serta memperkuat nilai-nilai yang diajarkan di sekolah. Orang tua juga bisa mengajarkan anak tentang pentingnya menghormati guru dan menjalin hubungan yang baik dengan teman-temannya.

Pentingnya Komunikasi dan Kolaborasi

Untuk menciptakan pendidikan yang holistik dan komprehensif, komunikasi yang terbuka antara guru dan orang tua menjadi kunci utama. Dalam hal ini, orang tua bisa terfokus kepada wali kelas. Seorang guru perlu memberikan laporan perkembangan anak secara rutin kepada orang tua, baik dalam bentuk rapor akademik maupun observasi tentang perilaku sosial anak. Sebaliknya, orang tua perlu memberikan informasi yang relevan mengenai kondisi anak di rumah, seperti kebiasaan belajar, minat khusus, ataupun permasalahan yang dihadapi.

Pertemuan antara guru dan orang tua, baik secara formal maupun informal, dapat menjadi jembatan untuk memahami kebutuhan anak secara lebih menyeluruh. Dengan kolaborasi yang erat, setiap masalah yang muncul dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Misalnya, jika anak menunjukkan kesulitan dalam memahami materi pelajaran tertentu, orang tua dan guru bisa bekerja sama untuk menciptakan metode belajar yang sesuai dengan gaya belajar anak.

Membangun Hubungan yang Saling Mendukung

Hubungan antara guru dan orang tua harus dibangun di atas dasar saling percaya, menghargai, dan mendukung satu sama lain. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik, cerdas, dan berakhlak mulia. Jika terjadi perbedaan pandangan, hal ini bisa dibicarakan dengan kepala dingin dan selalu mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak.

Dengan adanya kerja sama yang baik antara guru dan orang tua, anak-anak akan merasa didukung dari berbagai sisi. Mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan diri, karena mengetahui bahwa ada banyak pihak yang peduli dan mendukung. Kolaborasi ini juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, baik di rumah maupun di sekolah.

Penutup

Kerja sama antara guru dan orang tua (wali santri/murid) dalam mendidik anak adalah elemen penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan sinergi yang kuat, pendidikan anak akan lebih terarah dan menyeluruh. Guru dan orang tua harus saling mendukung, berkomunikasi secara terbuka, dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama yakni membentuk generasi masa depan yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan siap menghadapi tantangan kehidupan. Sebagaimana visi Pesantren Al-Ma’tuq, yakni untuk melahirkan generasi yang unggul dalam akidah, ibadah, dan akhlak secara integral, memiliki wawasan internasional dan mampu menghadapi tantangan global.[3]


[1] Abdul Aziz, Fu’ad. 2013. Begini Seharusnya Menjadi Guru (Penerjemah: Jamaluddin). Jakarta: Darul Haq. Halaman 58.

[2] Al-Maghribi. 2010. Begini Seharusnya Mendidik Anak (Penerjemah: Zainal Abidin). Jakarta: Darul Haq. Halaman 230

[3] https://almatuq.sch.id/visi-misi/ (diakses pada 30 Sep. 2024)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button